Persemaian Hidroponik
Persemaian Hidroponik
Persemaian bertujuan untuk:
Menumbuhkan benih menjadi bibit yang kuat dan sehat (berkualitas).
Memastikan pertumbuhan awal tanaman terjadi dalam kondisi yang terkontrol.
Mempermudah pemilihan bibit unggul untuk sistem tanam utama.
Dalam hidroponik, media semai bukan tanah, melainkan bahan inert (tidak menyediakan unsur hara), contohnya:
Rockwool (paling umum)
Spons
Cocopeat + sekam bakar
Perlite atau vermiculite (biasanya dikombinasikan)
Media ini harus:
Menyimpan air dengan baik
Menyediakan ruang udara untuk akar
Steril dan tidak mengandung patogen
a. Penyemaian Benih
Benih direndam air hangat (opsional) untuk mempercepat perkecambahan.
Ditanam di lubang kecil pada media semai (misalnya rockwool dilubangi).
Diletakkan di tempat gelap atau teduh hingga berkecambah.
b. Penyiraman dan Pemeliharaan
Disemprot air atau larutan nutrisi dengan konsentrasi rendah (1/4–1/2 dosis standar).
Jaga kelembaban media tetap basah, tapi tidak tergenang.
Setelah berkecambah, beri pencahayaan agar tanaman tidak etiolasi (tumbuh memanjang lemah).
c. Adaptasi Bibit
Setelah 7–14 hari (tergantung jenis tanaman), saat muncul 2–4 daun sejati, bibit siap dipindahkan.
Adaptasi dilakukan dengan menempatkan bibit di lingkungan sistem hidroponik bertahap.
Suhu optimal: 25–30°C
Kelembaban: sekitar 70–90% saat perkecambahan
Cahaya: setelah benih tumbuh, cahaya diperlukan (minimal 4–6 jam/hari)
Sterilitas: penting untuk mencegah jamur dan busuk akar
Bibit layu/etiolasi: kurang cahaya.
Jamur/damping off: media terlalu basah dan kurang sirkulasi udara.
Benih tidak tumbuh: benih tidak layak atau media terlalu kering/basah.